Juaini Pratama

Gambar via google Berhubung belum ada bahan lain untuk diposting ke blog sedangkan gejolak hati sudah tidak tertahan untuk meningkatkan trafick kunjungan, maka saya coba untuk ngubek-ubek file di harddisk. Eh ketemu sama beberapa tulisan lama saya, salah satunya tulisan ini. Artikel ini saya tulis kurang lebih 2 tahun yang lalu. Tahun 2010 tepatnya. Sebenarnya agak tidak enak hati untuk posting tulisan ini, karena masih banyak bagian yang belum sempurna. Sambilan jalan nanti saya akan coba untuk menambahkan isi dan bobot tulisannya, sekalian dah lewat pembuka ini saya minta kripik pedas para senior di dunia perbloggingan. Hehehe  :) Oke rekan semua, biar ga kepanjangan langsung dinikmati ya..... ;)

Penulis adalah salah satu anggota Komunitas Toekang Poto Frame Lombok Pada tahun 2010, beberapa fotografer relawan kebencanaan erupsi Merapi menginisiasi pembentukan  Komunitas Toekang Poto Indonesia . Komunitas ini dibentuk sebagai wadah bagi penyuka fotografi, untuk belajar, berdiskusi berbagi foto dan cerita di sekitar kita. Pada awal tahun 2012 bermula dari pelatihan jurnalistik tentang bagaimana menjadi humas handal yang diisi oleh anggota Komunitas Toekang Poto Indonesia, beberapa orang fotografer amatir yang sering terlibat sebagai tim dokumentasi di kegiatan kemahasiswaan secara rutin melakukan kopi darat. Bermula dari sinilah muncul ide pembentukan cabang Komunitas Toekang Poto di Pulau Lombok. Penyebutan untuk Komunitas yang berada di daerah-daerah adalah "Frame". Sehingga untuk Komunitas Toekang Poto Indonesia cabang Pulau Lombok di sebut "Toekang Poto Frame Lombok". Berdasar hasil Musyawarah Besar (MuBes) Toekang Poto Indonesia pada bulan